Total Tayangan Halaman

Kamis, 23 Februari 2012

Bagaimana Sejarah THAY SUI ?

By Nie Tjing Wen in TAO INDONESIA ( Thay Shang Men )


Diambil dari arsip diskusi di http://siutao.com


Diskusi antara DaoRen, R3Qul3M, ZOOM, SHAN MAO & Conan, pada Oktober 2006.
Sedikit sekali orang yang mengetahui tentang Thay Sui dan sedikit sekali orang yang tahu kalau Thay Sui itu sebenarnya ada 60.    Saya juga mau bertanya, apakah ada yang tahu tentang sejarah masing2 Thay Sui yang berjumlah 60 itu ?    Siapa saja mereka ?    Dan kenapa mereka terpilih menjadi Dewa Thay Sui ?    Atau adakah buku referensi yang dapat saya baca ?
Dari “Cerita/Legenda” yang berkembang di masyarakat, Thay Sui adalah Dewa atau sekelompok Dewa (ada 60 Dewa) yang menguasai peredaran waktu, oleh sebab itu Dewa ini sangat disegani sekaligus dihormati.   Pemujaan Thay Sui tercatat mulai jaman dinasti Yuan (1280-1368) yaitu pada waktu diadakan sembahyang besar yang dilakukan oleh para menteri dan cendekiawan yang tergabung dalam Akademi Penelitian Sejarah Kerajaan.
Dalam upacara2 keagamaan pada jaman sebelumnya yaitu pada jaman Tang dan Song, sembahyang kepada Dewa tersebut belum ditemui.   Sembahyang kepada Dewa Thay Sui dilakukan apabila ada sesuatu pekerjaan besar dan penting akan dilaksanakan.   Thay Sui adalah termasuk Dewa Bintang yang kira2 disamakan dengan Yupiter.    Sebab itu altar untuk upacara sembahyang kepadanya didirikan di tempat terbuka.
Pemujaan besar2an di altar seperti ini dimulai pada jaman permulaan Dinasti Ming, ketika Kaisar Ming pertama, Tai Zu memerintahkan agar pemujaan Dewa ini dilakukan seluruh negeri.   Menurut legenda, Thay Sui Ye adalah Putra Kaisar terakhir dari Dinasti Yin atau Shang Zhou Wang yang lalim, Ibunya, permaisuri Jiang dibunuh secara kejam oleh Kaisar atas hasutan selirnya Daji.   Ketika dilahirkan, ia berbentuk gumpalan daging yang aneh.   Daji menghasut Kaisar Zhou, agar bayi aneh itu segera dibuang saja sebab berasal dari penjelmaan siluman.
Seorang pertapa menemukan gumpalan aneh itu dan dibelah selaput pembungkusnya dengan pisau dan seorang bayi lalu muncul dari dalamnya.   Pertapa ini menyerahkan bayi itu kepada He Xian Gu (salah satu dari 8 Dewa) yang selanjutnya mengasuh dan membesarkannya.   Oleh pertapa itu bayi ini diberi nama Yin Qiao alias Yin Ting Nu.
Setelah berusia cukup, He Xian Gu memberitahu bahwa ia bukan anaknya melainkan Putra Kaisar Zhou yang dibuang atas hasutan selir Daji.   Yin Qiao minta ijin pada penolongnya untuk membalas kematian Ibunya.   Dewi Thian Shang Sheng Mu memberinya 2 macam senjata pusaka berupa sebuah Kapak Perang dan sebatang Toya Emas.
Ketika pasukan Shang kalah perang, Yin Qiao menangkap Daji di menara tempat Daji tinggal dan membawa kehadapan kaisar Wu Wang yang kemudian mengijinkan membunuh Daji untuk membalas sakit hatinya.    Setelah peperangan selesai YI HUANG DA DI menganugerahkan pangkat Thay Sui kepadanya.
Dalam Novel Feng Shen, ada versi yang agak berbeda dengan yang dikatakan di atas.   Dikisahkan bahwa Yin Qiao dalam perjalanan turun gunung untuk bergabung dengan pasukan Jiang Zi Ya atas perintah Gurunya untuk menumbangkan dinasti Shang, bertemu dengan Shen Gong Bao yang kemudian menghasutnya berbalik melawan Jiang Zi Ya.
Ketika dalam pertempuran ia berhadapan dengan Ran Deng Dao Ren, pertapa sakti dari pihak Jiang Zi Ya, ia terbunuh.   Setelah diadakan pelantikan para Dewa, Yin Qiao diangkat sebagai Tai Sui Xing Jun.   Cerita ini sumber dari buku Dewa-Dewi Kelenteng.
Setiap tahun upacara kepada Thay Sui diadakan sesudah Tahun Baru Imlek oleh umat Tao yaitu upacara Pou Un.
Terus, mau tahu sejarah ilmiahnya ???
Sebenarnya, Thay Sue itu bukan wujud sesosok Dewa atau apa !    Namun, cuma sebuah istilah dalam Ilmu Astronomi Tiongkok Kuno.   Ahli Astronomi Tiongkok Kuno dulu menyadari bahwa dari 5 bintang yang besar, terutama Muk Xing (Bintang Kayu) mengorbit dalam peredarannya selama 12 tahun, tepatnya 11,88 tahun (hitungan tahun bumi) dalam satu lintasan yang lengkap.  Artinya kalau dihitung dari satu titik dilangit sana, MU XING akan beredar sesuai lintasan orbitnya dan kembali ke titik tersebut dalam kurun waktu 12 tahun bumi.
Ini berarti, saat MU XING bergerak dengan jarak 1/12 edaran orbitnya, maka dibumi sudah berlalu waktu selama 1 tahun dan kembali ke awal tahun di Bumi yang kita tempati ini.   Maka dari itu, orang2 kuno jaman dulu menyebut MU XING sebagai Sue Xing (Bintang Umur, Sue = umur).    MU XING beredar satu putaran berarti 12 tahun dan 12 tahun ini dipakai untuk menentukan standard tahun dan umur yang dijabarkan dalam 12 istilah tahun waktu dan lebih mudahnya dilambangkan dalam bentung Nama Binatang (SHIO).
Para Ahli Astronomi Tiongkok juga mengamati bahwa MU XING ini beredar dari Barat ke Timur, sedangkan Bintang2 lainnya beredar dari Timur ke Barat, hal ini akan menyulitkan mereka dalam menentukan tahun dengan khusus melihat MU XING saja.   Oleh karena itu, mereka lantas secara abstrak menentukan seolah-olah diseberang posisi MU XING diandaikan ada sebuah “Bintang” yang tidak kelihatan.   Yang bergerak berbalik/berlawanan arah dari gerakan MU XING.
Dengan demikian maka akan sesuai dengan arah gerakan bintang2 lainnya, sehingga memudahkan dalam menentuhan waktu dalam astronomi Tiongkok Kuno.   Nah “Bintang” yang tidak kelihatan/nampak itulah dinamakan THAY SUE (Sue – Yin/Bintang Sue yang abstrak).   Kata “THAY SUE” berarti SUE yang paling awal.
Karena itu kita tahu kalau Para Astronomi Tiongkok kuno itu menggunakan arah dan posisi “Bintang Maya” ini sebagai petunjuk untuk menentukan awal sebuah tahun baru.   Sedangkan bagi manusia, setiap penambahan satu tahun berarti penambahan umur juga, makanya “Bintang Maya” diberi nama THAY = yang awal, sedangkan SUE = Umur.   Jadi, THAY SUE adalah Bintang yang paling awal menentukan hitungan umur seseorang !!! He… he… he… Lha…
Lantas kenapa dalam sistem peramalan tertentu menggunakan “sosok” tertentu, itu tak lain yah… seperti pertanyaan kenapa SHIO koq menggunakan nama2 binatang tertentu sebagai lambangnya !!!!    Tak lain yah… cuma sebagai patokan semu saja, untuk sekedar mempermudah suatu perhitungan dalam praktek suatu ritual keagamaan.
Lalu kenapa ada yang dilambangkan dengan sosok Para Jendral ???
Itulah sebabnya, kenapa kita selalu diwanti2 agar jangan sampai terjerumus ke dalam jurang ketahyulan, cuma gara2 ngak bisa membedakan mana yang nyata dan mana yang abstrak.   Tapi juga jangan sampai tidak bisa menangkap sebuah kesempatan spiritual, gara2 terlanjur menganggap sesuatu yang nyata sebagai ilusi belaka !!!
Kalo begitu yang “Chiong Thay Sui” itu bener apa ngak ???
Seperti halnya pengertian kata Thay Sui, maka Ciong Thay Sui adalah istilah dalam “Xiang Ming Xue” yang dipakai untuk menunjukkan bahwa pada tahun itu merupakan tahun yang banyak halangan bagi orang yang mempunyai umur tertentu.   Sehingga oleh orang TAO yang pinter2 itu, diusahakan untuk dicarikan suatu cara solusinya, maka ada ritual khusus “PO UN” !!!    Nah di dalam ritual2 inilah digunakan tanda/gambar khusus untuk memudahkan jalannya ritual supaya lebih sempurna.
Lantas, kalau dikatakan bahwa nama dewa2 Tay Sui yang berjumlah 60 beserta gambar (rupa) hanyalah suatu rekaan belaka, apakah ini tidak akan menimbulkan pertanyaan selanjutnya ?    Misalnya, berarti ini semua hanyalah khayalan belaka ?   Ini semua hanyalah “Kebohongan” gituh ?
Apa yang ditulis oleh Para Ahli Astronomi Tiongkok itu memang benar adanya.   Namun apa yang dilakukan oleh Para Ahli TAO juga tidak salah !!!    Hanya pemahaman kita saja yang sering kebablasan, sehingga malah menyesatkan orang lainnya.   Pengertian Bintang Thay Sui, memang seperti penjelasan diatas !!!    Namun dalam Ajaran Agama TAO, ada sistim perhitungan tahun dan peramalan yang berdasarkan posisi beredarnya bintang Thay Sui itu tadi.
Oleh karenanya, setiap manusia yang lahir pada tahun kelahirannya, mewakili arti dan posisi waktunya tersendiri.   Makanya setiap tahun pasti ada yang “Ciong” dengan tahun yang sedang berlaku.   Itupun berdasarkan perhitungan ramalan khusus !!!    Nah, untuk menetralisir efek “Ciong” tersebut, ada semacam ritual yang biasa kita sebut “Po Un”.    Disini, tentu ada Dewa2 tertentu yang bertugas khusus untuk semua itu, jadi Dewanya yah… tetap Dewa, tapi bintang Thay Sui-nya yah… tetap bintang biasa, jangan dicampur adukkan.
Hanya saja untuk lebih memudahkan, biasanya disingkat saja sebagai “Pai Thay Sui”.    Ini sebetulnya sebuah kesalahan yang salah kaprah !!!   Kalau anda tahu asal riwayat adanya “YI HUANG TA TI”, maka anda akan paham secara otomatis persoalan diatas.   Karena itu, kalau SIUTAO harusnya kita bisa menelusuri, mengapa sampai ada ritual ini dan itu secara benar !!!    Jangan asal telan saja, akibatnya kita akan mudah terjerumus ke dalam jurang ketahyulan !!!

0 komentar:

Posting Komentar